Selasa, 15 Juli 2014

Tumor Besar di Kepala

Seorang ibu menggendong seorang anak datang menemui saya, anak ini berumur sekitar 3 tahun, di atas kepalanya tumbuh sebongkah tumor besar, tumor besar ini sebesar telur ayam, rambut sang anak hitam, namun, tumor besar gundul, tidak ada sehelai rambut pun yang tumbuh di atasnya.

Sang Ibu berkata, "Mahaguru Lu, saya membaca buku Anda, Anda pernah menjamah tumor seorang anak dengan tangan, dan tumor anak ini menghilang dalam sekejap, benarkah itu?"

Saya berkata, "Ya."

Sang Ibu sangat gembira, "Hari ini, saya menggendong anak saya, dari jauh datang untuk bertemu Anda, mohon Anda jamah juga dengan tangan Anda, hilangkan tumor besar pada anak saya!"

Saya berkata, "Ini mustahil."

Sang Ibu bertanya, "Di dalam buku Anda tertulis, bahkan ada bukti berupa foto. Mengapa hari ini justru tidak bisa?"

Saya berkata, "Kedua anak itu beda, keduanya mempunyai tumor dan karma yang berbeda, makanya tidak bisa."

Sang Ibu bertanya, "Apa karma dari anak saya ini?"

Saya berkata, "Saya melihat kehidupan lampau anak ini, dalam suatu kehidupan, ia pernah menjadi seorang bos mafia, ia menindas orang baik, setiap orang yang ia tidak senangi, ia pun membakar batangan besi sampai merah, kemudian dicap di atas kepala orang lain, orang yang dicap berteriak histeris, lalu pingsan, selamanya meninggalkan bisul di kepala. Itu sebabnya, dalam kehidupan sekarang, ada tumor di atas kepala anak ini, selamanya tinggal di atas kepala, bahkan saya pun tidak dapat menghilangkannya."

Sang Ibu juga percaya karma, Sang Ibu berkata, "Karena itu penyakit karma, memang sulit juga, namun, saya dengar orang lain berkata bahwa Buddhadharma tak bertepi, Agama Buddha juga welas asih, apakah ada cara untuk menyingkirkan kebencian dan kesalahan dalam kehidupan lampau?"

Saya berkata, "Saya menghargai "SUTRA RAJA AGUNG AVALOKITESVARA", Anda cetak dan bagi-bagikan saja sutra ini kepada orang lain, panjatkan juga Sutra ini 1000 kali, limpahkan jasanya kepada anak Anda. Di dalam Sutra ini dikatakan bahwa memanjatkan genap 1000 kali, karma berat pun sirna, ketika Anda mencetak dan membagi-bagikan Sutra ini, kemudian japa 1000 kali, saya akan jamah kepala anak Anda!"

*

Setelah Sang Ibu kembali, sesuai pesan saya, ia mencetak dan membagi-bagikan "SUTRA RAJA AGUNG AVALOKITESVARA BODHISATTVA" sebanyak ribuan eksemplar.

Sang Ibu juga sepenuh hati memanjatkan "SUTRA RAJA AGUNG AVALOKITESVARA BODHISATTVA" genap 1000 kali.

Tepat saat memanjatkan genap 1000 kali, di dalam mimpi, ia benar-benar melihat Mahaguru Lu datang, Mahaguru Lu menjamah tumor besar di kepala anak tersebut.

Di dalam mimpi, ia bahkan mendengar Mahaguru berkata:

Hentikanlah setelah memahami karma.
Apalah artinya kulit dan daging yang tertinggal ini.
Singkirkanlah dendam dan simpul kebencian.
Dari dulu hingga sekarang cinta dan benci akan damai dengan sendirinya.

Sejak bermimpi Mahaguru Lu menjamah kepala anaknya, tumor besar itu pun semakin menyusut, mengecil dari hari ke hari, Sang Ibu lebih rajin lagi memanjatkannya, tumor besar tersebut mengecil, tumor kecil menghilang, sekarang kepala si anak seperti kepala orang biasa.

Sang Ibu melayangkan surat menghaturkan terima kasih.

Saya berkata, "Dosa dan berkah adalah sama, timbul dan tenggelam laksana ilusi!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar