Senin, 14 Juli 2014

Mahluk Raksasa


                Jauh di atas sebuah gunung yg berjarak ribuan mil,  terdapat sesosok Mahluk Raksasa. Ia menempati sebuah kuil yg di sebut ‘Kuil Pejabat Roh’.
Kuil yg sangat ramai itu di kunjungi banyak umat.  Konon kuil tsb punya kekuatan besar, sangat mujarab menanggapi doa umat.

                Tidak tahu mengapa , Mahluk Raksasa ini sempat mendengar kabar yg beredar tentang nama besar Master Lu yg telah membina jemaat sebanyak 5 juta orang, baik dewa maupun manusia, banyak yg bersarana padanya.
                Batinnya tidak bisa terima.

                Mahluk Raksasa yg menganggap dirinya berilmu tinggi dan sdh banyak membina umat ini,  mana boleh kalah dengan seorang Sheng-Yen Lu.
Lalu Mahluk Raksasa ini dengan berpijak pada angin dewa, melesat lansun g menuju Seattle, Amerika.
Mahluk Raksasa ini mengintip kehidupan saya ;  saya makan di kuil , mengenakan jubah Lama, tinggal di Pondok Indah Gunung Selatan, setiap hari dari Pondok Indah Gunung Selatan mengendarai mobil menuju ke Vihara Vajragarbha.

                Mahluk Rakasasa ini mengamati rutinitas kehidupan saya selama satu minggu, rasanya tidak ada perubahan besar. Ia melihat saya setiap hari selain ‘menulis buku’ , dan ‘menekuni sadhana’ , tidak ada apa-apanya. Mahluk Raksasa ini melihat saya berperawakan pendek, berwajah biasa-biasa saja, agak dungu, tampak agak menua, ia pun mencibir dalam hati.


                Dengan sedikit memperagakan kesaktiannya, Mahluk Raksasa ini berhasil memindahkan kunci mobil saya ke tempat yg sulit di temukan. Saya membongkar laci lemari, mencari ke sana sini, sempat memeriksa lengan baju, tong sampah, dan sebagainya, akhirnya saya baru menemukan kunci itu di atas kap mobil.
Saya tidak pernah menaruh kunci diatas mobil , tidak masuk akal. Mahluk Raksasa ini tertawa terbahak-bahak melihat tingkah saya yg kewalahan.



                Satu hal lagi, Mahluk Raksasa ini sedikit memainkan ilmunya,  saya pun menjadi mencret. Ia senang bukan main melihat saya hampir setiap jam mesti jongkok di toilet. 
Mahluk Raksasa ini menganggap diriku ini hanya begitu-begitu saja, terlalu di besar-besarkan, tidak ada apa-apanya, lalu pergi meninggalkan saya.
                Mahluk Raksasa ini berpijak pada angin dewa , melesat kembali ke ‘Kuil Pejabat Roh’.

                Sesuatu yg aneh terjadi !

                Setelah ribuan mil terbang di atas angin dewa, tibalah ia di ‘Kuil Pejabat Roh’, namun tampak kuil tsb terkurung oleh sinar ‘tali vajra’. Pemilik kuil malah tak bisa masuk ke dalam kuil milik sendiri.
Mahluk Raksasa ini coba dengan segala ilmu untuk melepaskan ‘tali vajra’ , apapun caranya , tetap gagal.
                Ia jengkel setengah mati.
                Pada saat itu , pintu kuil terbuka, yg terlihat justru ‘Master Sheng-Yen Lu’  yg duduk tegak di atas meja sesajian, dengan kepala memancarkan tiga berkas cahaya, yakni ‘Cahaya Buddha’ , ‘Cahaya  Roh’ , ‘Cahaya Putih’ .

                Saya berkata kepada Mahluk Raksasa , “Anda pergi ke rumah saya, saya justru datang ke rumah anda.”
                Mahluk Raksasa ini bertanya, “Kalau begitu siapakah ‘Anda’ yg di rumah Anda itu ?” Ia tampak bingung.
                Saya menjawab, “Tubuh fana.”
                Ia bertanya lagi, “Lalu Anda yg sekarang ini ?”
                “Tubuh Maya,” jawab saya.
                Sementara itu , Mahluk Raksasa ini melihat diriku berubah menjadi ‘Badan Emas 5 Meter’, ’32 Rupa’,  ‘Sambhogakaya nan Agung’.  Ia ketakutan, langsung bernamaskara, dan mohon bersarana.


                Mahluk Raksasa ini bertempat tinggal di ‘Gunung Pohon Tao’ yg terletak di Fuliang, Propinsi Jiang Xi.

Ini sungguh sebuah kisah nyata !


-end-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar