Senin, 14 Juli 2014

Di Mana-mana Ada Makhluk Halus

"Seseorang berkata, membawakan formulir pendaftaran umat, tak disangka ada tanda-tanda "kesambet", apakah ini adalah penanggungan?"

Saya menjawab:

Dulu, di seberang rumahku ada seorang bapak bernama Pak Huang Wanji, istrinya kita panggil Kakak Wanji.

Kakak Wanji beragama Buddha, punya sedikit kekuatan supranatural, bisa menyanyikan Pantun 4 Bait, saat ditempeli roh, sangat menarik.

Suatu hari, Kakak Wanji, mengikuti upacara di Vihara Shenzhai - Taichung, saat upacara, ia menatap pratima Bodhisattva Avalokitesvara, anggun dan indah, jubahnya melambai-lambai, seperti hidup.

Kakak Wanji tidak tahan, menyentuh pratima Bodhisattva dengan tangannya.

Tak disangka:

Tangannya seketika membengkak sebesar "kura-kura beras", ia berteriak kesakitan.

Sedangkan, Mahaguru Lu tidak percaya tahayul, juga sentuh Bodhisattva Avalokitesvara, tangan saya tidak bengkak seperti "kura-kura beras", juga tidak sakit, segalanya sangat normal, saya tidak apa-apa.

Saya berkata:

Yang bisa "kesambet", di mana-mana "kesambet".

Yang tidak bisa "kesambet", mau dia "kesambet" pun susah.

Maksud saya adalah, membawakan formulir pendaftaran umat, ada sebagian "makhluk halus" akan datang mengikuti formulir pendaftaran.

Yang "kesambet", di mana-mana "kesambet".

Yang tidak "kesambet", tidak akan "kesambet".

Kita harus tahu, di dunia tidak kasat mata, di mana-mana ada makhluk halus, jangan menindas makhluk halus, jangan bentrok dengan makhluk halus, jangan menyinggung makhluk halus, sekalipun satu hal yang paling kecil pun, juga mungkin "kesambet".

Misalnya:
"Makan".
"Tidur".
"Buang air besar maupun kecil".

Juga mungkin bisa "kesambet".

Saya beranggapan, "Ini bukan penanggungan, melainkan kerasukan!"

Di mana-mana ada makhluk halus, asalkan mengerti berlatih "perlindungan", maka tidak akan kerasukan makhluk halus.

Membawakan formulir pendaftaran umat, juga bisa "kesambet", artinya "perlindungan" orang ini tidak cukup kuat.

Lagipula, umat itu memiliki fisik "kesambet", ada sebagian orang, gampang sekali "kesambet".

*

Suatu kali.

Saya memberkati seorang penderita insomnia, cahaya menerangi tubuh dan hati si penderita insomnia ini, sesosok setan berguling keluar dari tubuh si penderita insomnia, berguling jauh, terjatuh dan kesakitan.

Setan itu melolong dan menyeringai.

Malam itu, si penderita insomnia sekali tidur sampai pagi. Ia berkata, "Inilah tidur terlelap seumur hidupku."

Tak disangka:

Setan itu tidak rela atas pemberkatan saya, malamnya, setan itu pun mencari saya.

Saya tidur di atas teratai.

Di sekeliling teratai adalah air.

Setan itu berubah menjadi seekor ular, berenang ke tepi teratai, satu kaki saya terjulur keluar, ular air pun menggigit jari kaki saya, gigitan ini membuat saya terbangun.

Tadinya si penderita insomnia ini diganggu.

Sekarang berubah menjadi saya yang diganggu.

Inilah "penanggungan".

Untung saya menggunakan Sadhana Vajra Dorje, tiga aksara mantra "Rang, Yang, Kang", saya berubah menjadi Vajra Dorje.

Saya tidak tergigit oleh ular air itu, saya tetap tidur lelap sepanjang malam.

Setan itu, marah dan pergi.

Maksud saya adalah:

Walaupun dunia manusia adalah dunia manusia, namun makhluk halus yang tidak kasat mata mengganggu di setiap penjuru dunia manusia. Masalah besar maupun masalah kecil apapun, semua mungkin mengganggu insan. Namun, insan juga tidak perlu takut, asalkan jujur dan lurus, satu kejujuran menghancurkan selaksa kesesatan, kerasukan apapun tidak takut.

Apalagi Sadhaka Tantra boleh berlatih "perlindungan"! Takut apa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar