Rabu, 16 Juli 2014

BEYOND BELIEF ( BAGIAN 2 )

Bab II



Kritik Terhadap Argumen Orang Kristen Bahwa Tuhan Itu Ada

Orang-orang Kristen sering menyatakan bahwa Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Tahu itu ada dan mengontrol seluruh isi alam semesta. Beberapa argumen dipakai untuk membuktikan ide ini, kita akan menguji argumen-argumen tersebut dan menampilkan sangkalan Buddhis terhadap argumen tersebut.


Tingkat Kebenaran dari Alkitab

Ketika diminta untuk membuktikan keberadaan Tuhan, seorang Kristen akan membuka Alkitab dan berkata, “Injil mengatakan Tuhan ada, maka Tuhan pasti ada.” Akan tetapi, kenyataannya jika kita menanyakan pertanyaan yang sama kepada seorang Hindu, Islam, Sikh atau Yahudi, maka merekapun akan menunjukkan kitab suci mereka sebagai bukti keberadaan Tuhan. Mengapa kita harus percaya kepada Alkitab?
Mengapa kita tidak bisa percaya pada isi kitab suci agama lain?
Penggunaan Alkitab untuk menunjukkan keberadaan Tuhan hanyalah mutlak JIKA Alkitab berisi kata-kata Tuhan. Akan tetapi, kita tidak mempunyai bukti nyata bahwa Alkitab berisi firman Tuhan. Pada bab-bab yang selanjutnya akan kita buktikan secara kuat bahwa Alkitab adalah dokumen yang sangat tidak bisa dipercaya.



Keberadaan Alam Semesta

Dalam usaha mereka untuk membuktikan keberadaan Tuhan, orang Kristen terkadang berkata, “Alam semesta ini tidak terjadi begitu saja, seseorang pastilah menciptakan alam semesta ini, maka haruslah ada yang kita sebut Tuhan Sang Pencipta.” Argumen ini memiliki kesalahan yang sangat besar. Ketika hari mulai hujan, kita tidak pernah bertanya, “Siapa yang membuat hujan ini?” karena kita tahu bahwa hujan ini tidak dikarenakan oleh seseorang, akan tetapi hujan ini dikarenakan oleh sesuatu -fenomena alam seperti panas, penguapan, pengendapan dalam bentuk awan, dsb.
Ketika kita melihat batu yang halus di sungai, kita tidak bertanya, “Siapakah yang memoles batu-batu itu?” karena kita tahu bahwa permukaan batu yang halus itu tidak dikarenakan oleh seseorang, akan tetapi dikarenakan oleh sesuatu – kejadian-kejadian alam seperti gesekan pasir dan air.

Semua kejadian-kejadian alam (hujan, batu halus) ini terjadi oleh suatu atau beberapa sebab, tapi sebab itu bukanlah sebuah makhluk. Sama halnya dengan alam semesta ini – tidak diciptakan oleh Tuhan, tapi oleh fenomena alam seperti gravitasi, kelembaman, pembelahan bintang, dsb.
Akan tetapi, meskipun kalau kita percaya perlunya keberadaan makhluk yang lebih tinggi untuk menerangkan terjadinya alam semesta, bukti apa yang bisa dipakai untuk menjelaskan bahwa makhluk yang lebih tinggi itu adalah Tuhan orang-orang Kristen?
MUNGKIN SAJA, alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan Hindu, Tuhan Islam atau salah satu Tuhan yang dipuja oleh agama-agama lain. Pada akhirnya, semua agama mengklaim bahwa Tuhan mereka yang menciptakan alam semesta ini. Jadi bukan hanya orang Kristen saja yang bisa mengklaim seperti itu.



Argumen Tentang Penciptaan dan Rancangan

Untuk menjawab sangkalan di atas, orang Kristen akan mempertahankan pendapatnya bahwa alam semesta ini tidak terjadi begitu saja, tetapi keberadaan alam semesta ini adalah hasil penciptaan dan desain yang sempurna. Orang Kristen juga mungkin akan mengatakan bahwa adanya makhluk Maha pintar yang disebut Tuhan yang mendesain dan menciptakan alam semesta ini berikut semua urutan penciptaan dan keseimbangannya. Akan tetapi seperti sebelumnya, ada beberapa masalah yang muncul dari argumen di atas.
Pertama, bagaimana seorang Kristen bisa tahu bahwa Tuhan-nya yang melatarbelakangi penciptaan seluruh isi alam semesta ini? Mungkin saja Tuhan-Tuhan lain yang bukan Kristen yang menciptakan dan mendesain alam semesta ini.

Kedua, bagaimana seorang Kristen bisa tahu bahwa hanya 1 (satu) Tuhan yang mendesain semua ini? Kenyataannya, alam semesta ini begitu kompleks dan ruwet sehingga kita boleh saja berpendapat bahwa beberapa, atau berlusin-lusin Tuhan terlibat dalam rancangan alam semesta ini. Kalau sekiranya ada argumen tentang penciptaan alam semesta, maka banyak Tuhan yang terlibat lebih masuk akal daripada hanya satu Tuhan saja seperti yang diutarakan oleh orang Kristen.

Yang berikutnya, kita juga harus menanyakan, apakah alam semesta ini dirancang secara sempurna? Kita harus menanyakan ini karena kalau Tuhan yang Maha Sempurna yang merancang dan menciptakan alam semesta ini, maka alam semesta ini juga harus sempurna. Marilah kita teliti secara seksama fenomena benda tak hidup. Hujan memberikan kita air murni untuk diminum, akan tetapi terkadang hujan yang terlalu deras menimbulkan banjir dan menyebabkan orang kehilangan nyawa, rumah, dan mata-pencaharian.
Terkadang malahan tidak hujan sama sekali sehingga jutaan orang meninggal karena kemarau dan kelaparan yang berkepanjangan. Apakah ini yang disebut rancangan yang sempurna?
Gunung-gunung menjulang ke angkasa yang indah sedap dipandang mata. Akan tetapi tanah longsor dan gunung meletus yang terjadi dari abad ke abad telah menimbulkan banyak kerugian dan kematian. Apakah ini yang disebut rancangan yang sempurna?
Hembusan angin yang sejuk memang menyenangkan, akan tetapi badai dan topan telah seringkali menyebabkan kehancuran dan hilangnya banyak nyawa. Apakah ini yang disebut rancangan yang sempurna? Hal-hal di atas dan malapetaka alam membuktikan secara nyata bahwa fenomena benda tak hidup tidak mencerminkan kesempurnaan rancangan alam semesta sehingga mereka tidak diciptakan oleh satu Tuhan yang sempurna.

Sekarang marilah kita lihat fenomena benda hidup untuk membuktikan apakah mereka juga mencerminkan rancangan yang sempurna. Sekilas pandangan yang dangkal memperlihatkan bahwa alam kelihatan indah dan penuh harmoni; semua makhluk hidup berkecukupan dan masing-masing mempunyai tugas di dunia ini. Akan tetapi, semua ilmuwan biologi menyatakan dan membenarkan bahwa alam ini sangatlah kejam. Untuk bertahan hidup, makhluk hidup yang satu harus memakan makhluk hidup yang lain, dan harus berusaha untuk menghindarkan diri dari menjadi mangsa makhluk yang lain.
Di alam ini, tidak ada secuilpun waktu untuk berbelas-kasihan, cinta kasih ataupun pengampunan. Kalau Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang merancang semua ini, mengapa Ia menciptakan rancangan yang demikian kejamnya?
Dunia binatang bukanlah satu-satunya rancangan yang tidak sempurna dari sudut pandang etis. Makhluk hidup juga tidak sempurna karena seringkali terjadi kesalahan yang tak masuk akal.
Setiap tahun jutaan bayi dilahirkan dengan cacat mental dan atau anggota tubuh, atau meninggal dalam kandungan, atau bahkan meninggal di saat baru saja dilahirkan. Mengapa Tuhan yang Sempurna mau menciptakan hal-hal buruk itu?
Jadi, kalau ada rancangan di alam semesta ini, kebanyakan dan sebagian besar dari rancangan itu adalah tidak sempurna dan kejam. Kenyataan di atas menandakan bahwa alam semesta ini tidak diciptakan oleh Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Sempurna. (Catatan dari penterjemah: Baca juga ayat Kejadian 6:5-7 yang mencantumkan bahwa TUHAN menyesal atas ciptaanNya. Dan bahwa Ia akan menghapus manusia yang telah Ia ciptakan maupun hewan-hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara karena Ia menyesal bahwa Ia telah menjadikan mereka.)



Argumen Sebab Yang Pertama

Terkadang orang-orang Kristen akan mengatakan bahwa semuanya terjadi pasti ada penyebab utamanya, dan Tuhan adalah penyebab utama semua itu. Argumen yang sudah tua ini justru menunjukkan kelemahanNya sendiri. Karena jika semuanya yang terjadi mempunyai sebab utama, maka sebab utama itu sendiri juga harus mempunyai sebab utama.

Problema berikutnya dari argumen ini adalah secara logika, kita tidak mempunyai alasan untuk berasumsi bahwa segala sesuatu memiliki sebab utama. Mungkin enam, sepuluh atau tiga ratus sebab terjadi secara bersamaan yang menyebabkan semuanya ini.



Keajaiban-keajaiban

Orang-orang Kristen mengklaim bahwa keajaiban dan mukjizat seringkali dilakukan dalam nama Tuhan membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Argumen ini sangat menarik dan mempesona, sampai kita lihat secara lebih dekat lagi.

Orang-orang Kristen akan dengan cepat menyatakan bahwa doa-doa mereka telah membuat orang buta untuk bisa melihat kembali, yang tuli bisa mendengar, dan yang pincang bisa berjalan normal. Akan tetapi mereka tidak dengan segera memperlihatkan bukti-bukti nyata untuk mendukung pernyataan mereka tersebut. Bahkan, beberapa orang-orang Kristen sangat ingin membuktikan bahwa doa-doa mereka menimbulkan mukjizat, mereka mengutarakan banyak klaim-klaim kosong, omong besar dan secara sadar berbohong, tanpa memperhatikan kenyataan dan kebenaran yang ada.

Memang mukjizat terjadi di beberapa upacara keagamaan – akan tetapi mukjizat itu tidak terjadi di dalam agama Kristen saja. Orang-orang Hindu, Islam, Taoisme dan semua orang dari berbagai agama juga menyatakan Tuhan atau tuhan-tuhan mereka juga menampilkan keajaiban-keajaiban. Tentu saja kaum Kristen tidak memonopoli terjadinya mukjizat maupun keajaiban. Kalau mukjizat yang dilakukan dalam nama Tuhan orang Kristen membuktikan bahwa Tuhan itu ada, maka mukjizat yang dilakukan oleh agama lain juga sudah secara logika membuat kita berkesimpulan bahwa tuhan-tuhan dari agama lain juga ada.

Orang-orang Kristen bisa mencoba untuk mengatasi kenyataan ini dengan mengklaim bahwa, ketika mukjizat terjadi di dalam agama lain, mukjizat itu dilakukan dalam nama Iblis. Mungkin cara terbaik untuk menjawab klaim ini adalah untuk mengambil salah satu isi Alkitab. Ketika Yesus menyembuhkan orang sakit, lawan-lawanNya menuduhNya melakukan penyembuhan itu melalui perantaraan Iblis. Yesus menjawab bahwa menyembuhkan orang yang sakit menimbulkan kebaikan, dan jika Iblis berbuat kebaikan, maka Iblis akan menghancurkan dirinya sendiri. (Markus 3:22-26). Maka hal yang sama juga bisa dikatakan bahwa keajaiban-keajaiban dalam agama lain adalah untuk kebaikan, bagaimana mungkin keajaiban itu dilakukan dalam nama Iblis?



Argumen Tentang Pentingnya Tuhan

Orang-orang Kristen akan sering berkata bahwa hanya dengan percaya kepada Tuhanlah, orang akan mempunyai kekuatan untuk menghadapi banyak problema kehidupan, dan dengan demikian kepercayaan kepada Tuhan itu adalah sangat penting. Klaim-klaim seperti ini ternyata didukung oleh banyak buku yang ditulis oleh orang-orang Kristen yang telah bebas dalam mengatasi berbagai macam krisis kehidupan melalui nama Tuhan. Beberapa dari buku itu memuat inspirasi bagi si pembaca. Pernyataan bahwa hanya dengan pertolongan Tuhanlah seseorang dapat mengatasi semua masalah hidup kedengarannya sangatlah meyakinkan – sampai akhirnya kita selami lebih dalam.

Kalau klaim di atas benar, kita akan siap untuk melihat bahwa orang-orang yang tidak beragama Kristen hidup dalam kesulitan emosional, kebingungan dan keputus-asaan, sedangkan semua orang Kristen yang percaya pada Tuhan akan selalu sukses mengatasi semua kendala tanpa perlu bantuan dari dokter jiwa atau konsultasi. Akan tetapi kenyataan yang tidak bisa dihindari bahwa pemeluk-pemeluk agama-agama lain, bahkan orang-orang yang tidak mempunyai agama sama sekali juga bisa hidup dengan tabah dan mampu mengatasi kesulitan-kesulitan hidup seperti halnya orang Kristen. Bahkan banyak dari orang non-Kristen itu yang lebih mampu melewati masalah-masalah hidup dengan lebih baik daripada orang Kristen. Juga sering kita temui orang-orang Kristen yang kehilangan kepercayaannya kepada Tuhan setelah terkena begitu banyak persoalan pribadi yang serius. Sehingga kita bisa berkesimpulan bahwa kepercayaan kepada Tuhan merupakan suatu hal yang penting, adalah hal yang tidak punya dasar sama sekali.



Argumen “Setelah Mencoba Lalu Menyangkal Diri Sendiri”

Ketika orang-orang Kristen tidak bisa membuktikan keberadaan Tuhan dengan bukti-bukti lemah yang meragukan, mereka akan merubah taktik mereka dan berkata, “Mungkin memang tidak bisa dibuktikan bahwa Tuhan itu ada. Tapi anda juga tidak bisa membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada.” Tentu saja pernyataan ini benar adanya. Anda tidak bisa membuktikan keberadaan tuhan-tuhan dari banyak agama lain juga. Dalam kata lain, meskipun telah banyak omong besar, pernyataan yang penuh keyakinan, klaim-klaim luar biasa, tetap saja tidak ada bukti nyata bahwa Tuhan orang Kristen itu ada, maupun tuhan-tuhan dari agama lain.



Pengakuan Yang Dibuat

Setelah semuanya gagal, orang-orang Kristen akhirnya akan mencoba untuk meyakinkah kita bahwa Tuhan itu ada dengan pernyataan-pernyataan yang mengharukan. Orang-orang yang menyatakan dengan penuh haru tersebut akan berkata, “Saya dulunya sangat tidak bahagia, tapi setelah saya menyerahkan hidup saya ke tangan Tuhan, hidup saya menjadi bahagia dan penuh ketenangan.”
Pengakuan-pengakuan seperti ini sangatlah menyentuh hati, tapi apa yang pengakuan-pengakuan itu bisa di buktikan? Jutaan orang non-Kristen hidup dalam kehidupan yang bahagia dan berarti setelah mereka menjalankan ajaran agama Buddha, Hindu atau Islam. Bahkan pula, tidak bisa disangkal bahwa banyak orang yang hidupnya tidak berubah lebih baik sedikitpun meskipun mereka menjadi Kristen, begitupula dengan hidup yang tidak lebih baik bagi beberapa orang-orang yang menganut agama lain. Pada akhirnya, pendapat atau argumen ini tetap tidak membuktikan keberadaan Tuhan orang Kristen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar