Selasa, 15 Juli 2014

Beban Pikiran Pak Tua Itu (Bagian 4)

Mengebiri Kemaluanmu.



Mereka datang ke sebuah tempat. Mereka ini maksudnya adalah rekan sekerja Chen Ping berikut Chen Ping sendiri. Mereka berangkat bersama sama ke daerah pusat mencari seseorg. Orang ini bkn org lain, Ia adalah Buddha Hidup Lian Sheng Lu Sheng-yen.

Chen Ping sama sekali asing terhadap Buddha Hidup Lian Sheng Lu Sheng-yen. Ia belum pernah bertemu dgn Nya sebelumnya. Hanya saja di rumah sakit ia pernah mendengar rekan sekerjanya pernah membicarakan Nya, juga tdk lebih dari kesan samar samar. Mula mula ada beberapa org dokter berbisik bisik kisah yg aneh aneh. Kisah yg sangat aneh bin ajaib.

Jelas jelas tumor si pasien sdh sebesar telur ayam, baru tiga hari yg lalu di periksa, 3 hari kemudian akan di operasi, namun tumor telah hilang. Kepala bagian penyinaran mengatakan bahwa ini ada sangkut pautnya dgn Buddha Hidup tsb. Chen Ping merasa bahwa semua intelektual ini sangat modern, namun sdkt pun tdk merasa tabu. Malah senang berbicara mengenai tahyul.

Juga ada pasien yg di tolak oleh pihak rumah sakit, sebab kondisi penyakit si pasien sdh sangat kritis. Pihak rumah sakit sdh memberitahu keluarganya utk membawa si pasien pulang. Pasien spt ini hanya tinggal nafas saja. Sanak keluarganya pergi mencari Buddha Hidup Lian Sheng Lu Sheng-yen. Konon skrg si pasien sdh hidup dgn riang dan lincah.

Ada seorg pasien sakit jiwa. Si pasien sdh 30 tahun mengalami insomnia, ia tdk pernah lepas dr obat penenang, Dr.Xiao di bagian psikologi sdh lama sekali memeriksanya. Sekarang ia sama sekali tdk perlu mengkonsumsi obat lagi, hanya dgn mengkonsumsi selembar Fu, ia sdh menjadi seorg manusia yg normal , padahal Fu ini Cuma selembar kertas.

Masih ada lagi Dr.Zhang di bagian THT mengatakan bahwa ia menyembuhkan tinnitus aurium (dengungan di telinga) selama 2 tahun lamanya, pulih sedikit, timbul lagi, , pulih sedikit, timbul lagi. Dr.Zhang langsung saja menyuruhnya pergi mencari Lu Sheng-yen. Tak disangka Buddha Hidup itu menjamah sebentar telinga si pasien dgn tangan, dengungan di telinga telah pulih sepenuhnya, sama sekali tdk ada suara dengungan lagi.


Semua ini seperti lelucon saja, namun, rekan sekerjanya di rumah sakit slalu membicarakannya baik saat minum arak, kumpul kumpul, maupun saat ngobrol.

Ada lagi, asalkan kita berkonsultasi pada Buddha Hidup Lian Sheng Lu Sheng-yen ini, maka apapun Ia tahu. Kemudian beberapa org dokter dan Chen Ping sendiri menyempatkan diri utk dtg. Mereka naik mobil ke T’aichung, masih hrs putar ke kabupaten T’aichung, lalu masuk ke gang Ji-chang yg kecil, setelah belok beberapa belokan, tampaklah sebuah bangunan 2 tingkat yg biasa biasa saja dan tdk menyolok. Begitu kedua pintu daun besi terbuka segera masuk ke ruang utama, didalam ruang utama terdapat meja besar tempat Buddha Hidup duduk, di depan meja ada 2 kursi utk tempat tamu duduk, selain itu di dalam ruang tamu ada sebuah kursi panjang yg terbuat dari rotan utk tempat tamu yg antri duduk. Kursi panjang tlh penuh di duduki, selebihnya hanya bisa berdiri di ruang tamu. Ruang tamu tdk besar juga tdk kecil, bila org byk maka tdk ada lagi tempat utk berjalan.

Di belakang ruang tamu ada sebuah vihara kecil, di pasang sebuah altar yg mempersemayamkan byk Buddha, dewa, dan para Arya. Chen Ping hanya mengenal Avalokitesvara Bodhisattva, yg lainnya ia tdk kenal, di bawah altar di persembahkan kue, buah buahan, air bersih, biscuit, permen dan lain sebagainya.

Dr.Xiao buru buru memperingatkan diriku, “Masuk ke dalam vihara harus beranjali, juga harus berlutut, harus menyembah 3 kali, tdk boleh berkhayal yg bkn bkn, peraturan ini hrs kau lakukan.” Dr.Xiao seolah olah sdh sering datang.

Chen Ping melihat Buddha Hidup turun dari loteng, Ia terlebih dulu mempersiapkan kuas dan kertas, juga tinta, segalanya tersusun rapi. Beliau duduk diatas kursi goyang yg berputar dgn kelopak mata terkatup, diatas tangan Buddha Hidup ada segepok besar kertas,, itu adalah nama, alamat, umur, yg ditulis sebelumnya oleh org org. Buddha Hidup enurunkan kelopak mata melihat formulir pendaftaran yg sederhana ini, org org menenangkan diri, menunggu Buddha Hidup menyebutkan nama.

Tak disangka nama pertama yg di sebutkan adalah “Chen Ping.”


“Ya !” Chen Ping maju, duduk diatas bangku. Mereka datang lebih awal jadi berada di urutan depan, Chen Ping sendiri merasa bahwa dirinya sdh begitu lama menjadi dokter, sekarang dokter ini sebaliknya seolah olah menjadi pasien, sedangkan Buddha Hidup ini kelihatannya spt dokternya. Chen Ping timbul niat pada saat terakhir, rekan rekan nya mau datang, lalu ia ikut datang, ia malah jadi yg pertama.

Buddha Hidup melihatku sepintas, berkata, “Di belakangmu ada seseorg.”

Aku menolehkan kepala ke belakang, di belakangku ada banyak org, bkn hanya satu org, aku menjawab, “Di belakangku ada byk org.”

“Orang ini bukan orang biasa.”

Aku bertanya dgn keheranan, “Bukan org biasa lantas siapa ?”

“Serdadu setan.”

Kata “serdadu setan” menciptakan semacam nuansa yg menakutkan, kerumunan org di belakang hanya berbisik bisik di samping telinga.

Aku ketakutan, bertanya lagi, “Untuk apa serdadu setan berdiri di belakangku ?”

Aku melihat telinga Buddha Hidup bergerak sebentar, diam sesaat, Buddha Hidup berkata, “Serdadu setan mengatakan akan mengebiri kemaluanmu !”

Begitu Dr.Xiao dan org org mendengarnya, semuanya tertawa terbahak bahak, genteng hampir terbang semuanya, awalnya wajahku bersemu merah, kemudian aku emosi, “Anda tdk boleh menghina org.”
Dgn tenang Buddha Hidup berkata, “ Aku berkata apa adanya, Aku pun terpaksa mengatakannya, semua yg Aku katakana punya bukti.”

“Punya bukti apa ?”

“Kau sendiri akan mengerti.”

"Aku masih tdk yakin !” aku menentang.

Buddha Hidup Lian Sheng Lu Sheng-yen ini pun tanpa kesal dan emosi berkata, “ Manusia tdk dpt menentang takdir, jika suatu hari nanti Anda ada masalah, Anda datang lagi mencariku si marga Lu, aku si marga Lu akan membantu Anda menyelesaikan kesulitan Anda !”


Sampai disini, aku berdiri, tdk ada yg perlu ditanyakan lagi, ganti org lain saja ! Org yg antri di belakang masih banyak. Chen Ping merasa Buddha Hidup tidak sopan, yang di tanyakan dan yg di jawab sama sekali tidak berarti serta aneh. Chen Ping dgn egois mengeluh di pojok. Chen Ping merasa kedatangannya kali ini sia sia, dan lagi utk apa datang, sejujurnya semuanya adalah pengaruh dari org org disekitarnya, lalu timbul keingintahuan dalam diriku, org org yg di dalam dan di luar semuanya adalah org yg penasaran, org takhyul, dukun di bumi ini semuanya sama, semuanya sedang menggertak org, tujuannya utk menipu harta dan wanita.

Setelah Chen Ping dan rekan rekannya usai berkonsultasi, barulah mereka sama sama pulang dgn naik mobil. Dalam perjalanan pulang, Dr.Xiao berkata, “Sangat tepat.”

“Apanya yg sgt tepat?”

“Sepuluh tahun yg lalu aku mengalami kecelakaan lalu lintas dan telah mencederai kakiku hingga meninggalkan sebuah bekas.. Buddha Hidup tahu semuanya.”

Seorg Dr.He juga berkata, “Sungguh sangat tepat.”

“Apanya yg sangat tepat?”

Dr.He adalah seorg dokter tua , biasanya ia pendiam, ia berkata, “Aku mengkonsultasikan nasib putriku, tak disangka Buddha Hidup malah berkata, putrimu pergi ke tempat yg menyembunyikan lonceng pada pagi hari dan tambur pada malam hari (catatan : peribahasa lonceng dan tambur di gunakan di vihara Buddhis dalam menunjukkan waktu dan membangunkan org org utk berdoa) dan ke tempat dimana asap dupa mengepul ngepul. Ingin menanyakan perihal pernikahan, tanyakan saja pada sang Buddha !”

“Kenapa dgn putrimu?” semua org tdk tahu ada apa dgn putri Dr.He

“Tahun lalu, ia diam diam di upasampadakan menjadi bhiksuni.”


Chen Ping berpikir, kira kira aku saja yg tdk tepat, apa apaan mau mengebiri kemaluanku, serdadu setan akan mengebiri kemaluanku, omong kosong apa ini, tidak tepat, tidak tepat, sungguh tidak tepat.

Selanjutnya Dr.Xiao menceritakan sebuah kisah :

“Pernah ada kerabat seorg pasien langsung dari rumah sakit menyetir mobil pergi berkonsultasi pada Buddha Hidup, begitu bertemu dgnnya Buddha Hidup berkata tdk perlu di konsultasikan lagi, si kerabat bertanya mengapa tdk perlu di konsultasikan lagi. Buddha Hidup menjawab, roh si pasien sdh ikut datang, masih perlukah di konsultasikan ? Buddha Hidup juga berkata, pasien sdh dipindahkan ke kamar nomor 7, pada saat bersamaan Buddha Hidup berpesan, mohon gigi palsu si pasien di betulkan, yg satu ini membuat si pasien sangat menderita. Setelah si kerabat ini mendapatkan instruksi, dgn mobil semula ia kembali ke rumah sakit, pasien benar benar telah meninggal dunia, jenazah telah dipindahka ke kamar nomor 7. Perihal gigi palsu, setelah di usut setengah hari baru mengerti, sewaktu pasien meninggal dunia, entah kenapa gigi palsu bisa copot, bagian yg runcing menancap di daging dalam mulut, bagi org hidup ini menyakitkan, tak di sangka bagi org mati pun sakit, menurutmu ramalan dewata Buddha Hidup tepat atau tidak ?”

Orang orang mendesah. Dr.Xiao berkata kepada Chen Ping, “Dia diam ada takdirnya sendiri.”

Chen Ping menjawab, “Untuk urusan ramal meramal, bagi yg tepat, org org akan menyebarluaskannya. Bagi yg tdk tepat, tdk ada org yg mengatakannya lagi. Peramal paling suka mengatakan “Sepanjang tahun kau tdk beruntung, kau harus hati hati!” selanjutnya “Di hadapanmu ada bencana dan kesulitan besar, kau harus hati hati !” kemudian “ Kau menyalahi bintang jahat, bintang macan putih, kau harus menyembahyangi bintang jahat.” Mulut peramal bicara sembarangan, bicara sembarangan pun bisa tepat satu atau dua hal.”

Org org paham suasana hati Chen Ping, mereka pun tidak bicara lagi, masing masing memejamkan mata dan mengantuk.

***

Chen Ping tdk percaya pada takhyul. Namun sungguh bertemu dgn kejadian takhyul. Pepatah mengatakan, kejadian yg menguntungkan sulit sekali terjadi, jika bencana, sekali diucapkan segera terjadi. Yang bertelur tdk ada, yang buang kotoran banyak.

Ini adalah sebuah malam musim gugur yg dingin. Kegelapan yg kental menyelimuti Chen Ping dan bibinya. Chen Ping mengulurkan kedua tangannya dan meraba raba di tubuh bibinya, meraba kegelapan yg mencekam ini.

Dengan tenang ia menanti Chen Ping masuk kedalam tubuhnya. Sdh lama, namun masih belum tampak pergerakan. Yang bergerak adalah angin, kegelapan ini. Ia menyadari sebuah siluet tubuh, sedangkan siluet ini tdk spt biasanya, tidak ada api yg hangat, sebaliknya dingin, kalem, murung.

Ini adalah sebuah malam yg hening, terperosok tanpa batas, bagian yg dalam yg tdk diketahui, gelap, di dalamnya seakan akan tdk di temukan kebahagiaan. Ia (bibi) membutuhkan kepuasan birahi, ia selamanya begitu serakah, ia sdh sama sekali tdk memiliki rasa malu, ia harus menggunakan seluruh tubuh utk merasakannya. Bahkan ia bersedia pergi ke neraka tingkat 18 yg menakutkan itu. Ia paling takut kehampaan dan kesepian, namun, ia juga mengerti bahwa semua ini adalah sementara. Ia hanya ingin menangkap ekor kebahagiaan.

Alhasil, Chen Ping duluan panik hingga seluruh kepalanya keringatan, akhirnya ia jadi duduk bersila sambil memejamkan mata, terakhir lagi mengenakan pakaian dgn perlahan lahan, terdengar suara langkah kaki Chen Ping yg telah pergi, ia (bibi) melihat Chen Ping dgn hati hati sekali. Chen Ping menundukkan kepala dan sangat sedih.

Chen Ping meninggalkan bibinya !

Chen Ping meninggalkan perawat wanita !

Chen Ping meninggalkan pasien wanita !


Aku tdk mengenakan jas lagi, juga tdk lagi menyetrika lagi kemeja berkerah putih dgn rapi, tdk lagi memakai dasi, kekuatan yg kasual dan elegan tdk ada lagi, tdk ada lagi wanita yg tergila gila mencintaiku. Sebab aku telah menjadi kasim. Bkn tdk ada benda itu, ada sama halnya dgn tdk ada. Aku terkena impotensi. Sama sekali tdk ereksi.

Wanita tengkurap diatas tubuhku, dgn segala cara, terus menggesek sampai sakit pun, tidak ada rasa sedikit pun. Aku membantu wanita mengusapkan air mata, entah mengapa air mata mengalir, ia menepis tanganku. Ia mengurus rambutnya yg berantakan di depan cermin. Aku sangat lemah, benar benar tidak berdaya utk bergerak, aku sama sekali telah berubah menjadi bukan pria lagi.

Awalnya bibi terbahak bahak. Kemudian ia tdk tertawa lagi. Ia mengatakan tdk masalah. Ia hanya berpura pura tdk peduli, ia membeli banyak obat, banyak barang tonik, namun, tdk pulih sdkt pun. Aku sendiri adalah dokter. Upaya penyembuhan dgn pengobatan barat maupun pengobatan Cina tdk memberikan hasil.

Ini ibaratnya spt aku menyalakan pemantik api, Kacha ,kacha, kacha. Percikan api yg meloncat itu terpercik ke mana mana. Itu adalah api yg tdk bisa menyala, api tsb sedari awal sdh dipadamkan oleh angin dingin yg tdk berwujud, satu kali demi satu kali, kacha, kacha, kacha. Satu kali demi satu kali gagal. Di dalam kegelapan, ketakutan menelan sedikit demi sedikit.

Membuatku sepenuhnya kehilangan rasa percaya diri. Asalkan mendengar di mana ada resep rahasia, aku pasti pergi. Namun, semuanya adalah kabut dan awan yg samar samar dan menyesatkan. Diri sendiri jadi awet, seperti seekor ulat yg mati tergeletak di tanah. Setiap pemilik resep rahasia tsb punya keyakinan namun setiap dari mereka tdk punya kepastian.

Chen Ping melihat sebuah laporan tinjauan perkiraan :

- Org Hongkong rata rata 8 menit
- Org Jepang rata rata 15 menit
- Org Taiwan rata rata 17 menit
- Org Amerika rata rata 20 menit
- Org India paling hebat, lebih dari 40 menit.

Aku melihat diriku sendiri, entah harus tertawa atau menangis. Dulu aku luar biasa, aku bisa 1 jam lebih. Sedangkan sekarang nol menit nol detik. Aku pergi mencari seorg penduduk gunung. Penduduk gunung ini memiliki kesaktian, bisa melafalkan banyak mantra yg disebut “Ilmu Menyebarkan Iblis.” Penduduk gunung ini memiliki banyak ilmu. Bia ia menunjuk pada binatang liar, maka binatang liar tsb diam tdk bergerak. Kemudian binatang liar tsb digiring masuk ke dalam perangkap yg telah ia persiapkan. Penduduk gunung ini terlebih dahulu melafalkan mantra, meneguk seteguk arak beras lalu di semburkan ke si pasien. Begitu iblis penyakit si pasien pergi, maka si pasien sembuh.

Si penduduk gunung mempersiapkan “Ilmu Menyebar Iblis” di rumahnya sendiri. Jika ada org yg ingin mencuri barang di rumahnya, bgmn pun pencuri itu berjalan akan muncul segumpal kabut yg membuat nya tdk bisa membedakan arah timur, barat, utara, dan selatan. Berjalan dan terus berjalan akan membuat nya berjalan sampai ke sebuah jurang, balik lagi, juga adalah jurang, kea rah timur jurang, ke arah barat jurang, bgmn pun ia berjalan tdk bisa keluar, terakhir si pencuri hanya bisa berteriak minta tolong dan mohon ampun.

Si penduduk gunung ini khusus mengobati penyakit impotensi dan ejakulasi dini (sekali di sentuh langsung bangkit). Si penduduk gunung melafalkan satu rangkaian demi satu rangkaian mantra, melafalkan dgn mulut komat kamit, kadang kadang perlahan lahan, kadang kadang sangat terburu buru, siapapun tdk tahu apa yg sedang dilafalkannya, penduduk gunung menyalakan semacam dupa khusus, kepulan asap menyelimuti didalam kamar yg gelap gulita. Sinar mata si penduduk gunung unik, sebilah pedang lengkung yg berada di tangannya di kibaskan ke langit, kemudian di kibaskan ke bumi, kadang kadang di kibaskan kea rah Chen Ping. Di dalam mulut si penduduk gunung terkulum arak beras lalu disemburkan ke benda milik Chen Ping.

Aku kembali ke tanah datar. Diam diam aku merayakan keberuntunganku sendiri atas di ketemukannya penduduk gunung yg begitu memahami ilmu ini. Cara pengobatan org ini sgt baru, byk org menjaminnya bahwa ia sungguh sgt jitu dan sakti, segera bergairah.

Aku sendiri merasa seolah olah ad sedikit perasaan begituan, sedang berdenyut “duk duk duk”. Sungguh. Berdenyut sebentar, kemudian tdk berdenyut lagi. Semula yg panjang telah menyusut menjadi biji bijian kecil.

Wah ! Gawat !


Aku sangat terkejut . Aku buru buru naik gunung mencari si penduduk gunung (warga pribumi), aku berkata, berubah menjadi begini, bgmn dgnku ? Dalam kehidupanku ini bagaimana lagi aku bekerja ? Ukurannya seperti kacang Taiwan, bahkan masih lebih kecil di bandingkan dengan kacang P’enghu !

Begitu si penduduk gunung melihatnya, ia juga tertegun. Ia sama sekali belum pernah melihat yg sekecil itu, bayi yg baru lahir pun tdk sekecil itu, hanya secuil saja utk buang air kecil. Si penduduk gunung berkata , “Didalam tubuhmu ada iblis.”

“Iblis apa ?”

“Iblis yg bisa berubah menjadi besar dan menjadi kecil.”

Aku panik. Aku berkata, “Aku tdk mau iblis yg berubah menjadi kecil, aku cuma mau iblis yg berubah menjadi besar.”

Si penduduk gunung mengenakan jubah panjang, mengikat sabuk pinggang, mengenakan perhiasan kepala berbentuk lingkaran dgn ujung berwarna perak, tanga menggenggam tongkat kayu yg berukirkan lukisan hewan yg berwarna, tinggi tongkat itu setinggi ukuran satu setengah tubuh manusia,. Sesekali ia memukul sebuah tambur yg tergantung di depan, tambur berbunyi “phong phong”.

Ia berdoa komat kamit. Kemudian ia membawakan sekendi besar arak, ia bersulang satu cawan demi satu cawan, bersulang pada langit, bersulang pada bumi, bersulang pada gunung , bersulang pada laut, kemudian sisa arak yg berada di dasar cawan di teguk habis, terakhir ia memperhatikan lidah api yg berkobar kobar, lidah api sebentar tinggi sebentar rendah.

Ia mendadak berkata, “Habis, habis, aku sdh tdk berdaya, di dalam dirimu bukan iblis melainkan dewa. Ada sesosok dewa dgn membawa sebilah sabit mengebiri kemaluanmu, jadi sekarang tersisa secuil.”

Aku bertanya, "Apakah bisa diselamatkan?"

"Tidak bisa."

"Semula aku cuma impotensi, begitukau menjalankan ilmu, barulah berubah menjadi biji bijian, ini adalah ulahmu."

Si penduduk gunung berkata, "Iniadalah bencanamu sendiri, bkn ulahku, semula kau habis di kebiri, bahkan bijibijian pun tdk ada. Bisa tersisa biji bijian, itu patut kamu rayakan."

"Jelas jelas ulahmu."

"Bukan."

"Ulahmu"

"Aku tdk mengenalmu, kenapa aku mau mencelakaimu ?" ujar si penduduk gunung.

Chen Ping berpikir sejenak, benarjuga apa katanya, tdk ada gunanya berdebat, kemudian ia bergegas turun gunung.Aku teringat dgn alam mimpi yg kualami dulu, juga teringat pada ucapan BuddhaHidup Lian Sheng pada saat meramal. Sekarang sungguh telah terjadi. Serdaduakhirat yg berasal dari neraka tsb memegang pisau di tangannya. Ia mengatakanakan mengebiri kemaluanku, hakim akhirat juga mengatakan bahwa hukuman matiboleh di elak, namun sukar meloloskan diri dari hukuman hidup. Satu pisauditebaskan lantas menjadi kacang kecil.

Diriku yg sekarang terpaksa harusmeninggalkan rumah wanita,  sekalipunberkumpul juga tdk ada gunanya. Disaat spt ini apakah wanita bisa tergila gilamencintai diriku ? Kesedihan wanita ini adalah hal yg tdk bisa di mengerti olehmanusia dunia, pria dan wanita bersama sama, pada malam hari wanita barubergairah, setiap malam ia (wanita) berharap pria menemani ia tidur, ia(wanita) tdk dapat  menahan kesepian. Akumemang mengerti kebutuhanyg mendesak semacam ini, namun sekarang, masih ada apalagi ?

Jika meraba dgn sentuhan,menggunakan kata kata rayuan, memejamkan mata, berkomunikasi lewat batin, itucuma sekadar tahu bahwa aku masih hidup, tdk akan memuaskan, sebaliknya akanmelelahkan, tdk ada perasaan yg nyata. Wanita mudah sekali mencari idaman baru,pergi lagi mencari pria muda yg tampan, segera ada lagi canda dan tawa.

Bkn aku yg mau mencampakkan mereka.

Bkn aku yg mau melepaskanketerlibatan mereka.

Aku tdk bisa mengekang mereka terus menerus, mereka masih dapat menemukan pria yg lbh baik diluar. Aku mengatakan demikian, apakah dianggap terlalu polos ?
Sebenarnya tdk. Apakah wanita masih bisa mencintai, menyayangi, memperhatikan spt layaknya seorg istri pd pria yg tdk punya benda itu lagi ? Seorg wanita sehat,tentu saja membutuhkan cinta seksual, walaupun cinta seksual bkn keseluruhan dari hidup, namun bgmn pun itu adalah kebutuhan. Wanita memang harus bergantung pada diri pria utk mendapatkan kelengkapan dari diri pria.

Sementara Chen Ping yg skrg, aku sendiri sdh tdk punya lagi, sdh kosong, jadi org yg tdk berguna. Yang tersisa hanya sesosok tubuh penampilan. Aku harus meloloskan diri di saat yg palingkritis tiba. Aku menjadi pria pelarian diatas ranjang. Bisakah mereka bersabar?  Bisakah mereka memaafkan ? Mana mungkin ada wanita yg demikian.

Chen Ping hanya sekadar semangkuk sayur sisa yg hambar. Ia adalah ujung tombak dari timah yg mengkilap spt perak ( catatan : org yg tampan tapi tiada gunanya), bersilau sekelebat saja.

Apa itu neraka ? Skrg Chen Ping merasa dirinya sendiri sama seperti hidup di dalam neraka, walaupun ia masih hidup dan belum mati, namun, dirinya bukan lagi naga yg terbang di angkasa,melainkan ulat bulu diatas tanah, bahkan lbh rendah daripada ulat bulu.

Ada sebuah teka teki spt ini :
Bgm ulat bulu dan ulat bulu berkencan ?

Coba kalian pikirkan !

Jawaban konyol adalah meraba kaki dan tangan.

Bisa meraba kaki dan tangan masih bagus, skrg Chen Ping bkn siapa siapa lagi. Byk org kagum pada penampilan ChenPing. Ia memiliki karir yg sangat bagus, tampan dan elegan, ia memiliki semuayg pantas dimiliki spt rumah, mobil, jabatan, dan lain lain.

Suatu kali aku pergi menonton peragaan busana model. Aku duduk tepat di depan catwalk. Aku melihat seorangwanita yg mengenakan gaun yg memperlihatkan punggung. Kaki wanita tsb panjang,garis tubuhnya sangat bagus, tdk termasuk montok, namun perawakannya sangat bagus.

Apalagi wajahnya. Ia memiliki sebuah bibir kecil yg berbentuk busur, hidung yg mancung dan mencuat,  jidat yg tinggi, wajah yg lugu bagaikan giok putih,. Sinar mata itu tanpa berkedip sekalipun terus menatap Chen Ping. Aku memperhatikan model ini. Model ini di dalam kegelapan berjalan ke arah depan.Sinar mata penantian dan menggoda tsb bergoyang goyang di atas tubuhku, hatikupun berdebar debar. Dalam seketika, di dadaku penuh dgn gejolak hasrat seksual.

Setiap kali model ini muncul, sepasang matanya mengaitku, sedangkan sepasang mataku juga menempel di atas tubuhnya.Sewaktu acara berakhir, ada sebuah informasi yg mencari "Dr.Chen".  Ternyata model itu pernah diperiksa oleh Dr.Chen. Itu adalah kejadian beberapa tahun yang lalu. Si model bisa mengenali Dr.Chen.

Ia dan Dr.Chen minum kopi. Awalnya berbincang bincang tentang ilmu penyakit, kemudian berbincang bincang tentang busana, music, agama, komputer, dan idealis. Mereka berbincang bincang dgn sgt harmonis. Setelah beberapa kali bertemu, ia dan Chen Ping berbincang bincang mengenai rumah tangga.

Si model berkata kepada Chen Ping bahwa ia berharap memiliki sebuah rumah tangga kecil yg bahagia. Punya suami,punya anak, ia tdk mengharapkan yg lain. Ia bersedia menjadi budak Chen Ping dan anak anak, bekerja keras dgn tenang demi sebuah rumah tangga. Ia berasumsi bahwa demikianlah kebahagiaan.


Cinta yg berbiak ini entah kapan terjadi. Aku telah bergandengan tangan dgnnya. Di samping telingaku ia memanggil lembut, "Kak !"
Cinta itu meluap dgn sangat cepat.Chen Ping itu paling tampan, ia (si model) itu paling cantik. Saling mencintai dan mengagumi spt ini juga selaras dgn hukum alam !

Chen Ping dan ia berpacaran,semuanya berasal dari sifat dasar. Tanpa ketidak alamiahan sdkt pun. Tdk ada tuntutan birahi yg istimewa. Ia (si model) juga tdk berpura pura, tdk menambah pengendalian dan perawatan. Ia dan aku sama sama alamiah. Ia menciumku tanpa ragu ragu. Aku mendadak di kepung oleh cinta. Di tengah sehampar hasrat seksual,  aku tahu bahwa saat ini dan detik ini, asalkan ada sedikit pernyataan, ia akan ikut dgnku. Ia akan bergantung padaku. Ia tdk cuma akan memperlihatkan punggungnya saja. Walaupun ini sungguh merupakan hal yg slalu aku tuntut dgn tdk sabar, namun aku sungguh tdk berdaya. Ia  sdh berkali kali menyatakan isi hatinya. Ia pasti diam menertawaiku lugu,  namun, bgmn ia bisa tahu bahwa aku adalah semut di dalam kuali panas, bgmn aku bisa membuatnya kecewa berat. Ini sungguh adalah ketakutanku.

Sepasang matanya memancarkan sinar mata penantian. Sinar mata ini sgt akrab. Sinar mata ini dimiliki oleh bibiku,perawat, pasien wanita, dan semua pacarku. Sinar mata pengharapan spt ini,  mata lentik bagai sutera memanggil dgn lembut"Kak", yg paling membuat Chen Ping terjerumus ke dalam khayalan, paling membuatku sangat gembira, puas. Aku sdh mulai melupakan kelembutan cinta semacam itu, sebab sedari awal aku sdh menyadari bahwa aku sdh tdk berdaya lagi menciptakan kegairahan cinta.

Bkn karena aq sdh tua, bkn masalah usia, aq sedang prima, hanya saja, aku telah mengkonsumsi ratusan obat, di situ tdk bisa lagi riang gembira. Aku hanya bisa membalikkan badan dan pergi.

Apakah ada persahabatan yg polos ?

Apakah ada percintaan yg polos ?

Kita semua tahu, pria dan wanita berpacaran sampai terakhir pasti akan begitu. Org yg betapa bodohnya pun pasti tahu. Aku tdk tahan dgn sinar mata pengharapannya. Aku tdk tahan dgn ekspresi wajah kesepiannya setelah memahami kenyataan sebenarnya. Aku hanya bisa menggeleng geleng kan kepala, sebuah wajah dgn tawa getir, dgn lemah aku tdk bisa mengutarakan alasannya. Aku telah menyia nyiakan kelembutan cintanya.Hatiku bercucuran darah.

Yang paling aku cintai sdh sangat dekat, namun jauh pula di pinggir langit. Hubunganku dgn kekasih hanya sekedar gaya Plato, sedari awal sdh kehilangan hubungan perpaduan antara dua insane.Dua insan hancur, maka tdk bisa bersatu lagi.

Bukankah ini adalah hukuman neraka?

*

Chen Ping mengalami penyusutan alat kelaminmungkin ada org beranggapan bahwa kejadiannya melibatkan takhyul, sebenarnya tidak, ada sebuah sajak berbunyi :

Di pinggang wanita terselip pedang pusaka
Kalau bukan Arya pastilah org awam yg ditebas
Kendati tidak terlihat jatuhnya kepala manusia
Dalam kegelapan mendesak sum sum mu menjadi rapuh

Di dalam sebuah artikel yg berjudul, "Menjaga Diri dan Meneruskan Keturunan" tercatat :
Shang Shu mengatakan : pada zaman dahulu pria menikah pada usia 30 tahun dan wanita menikah pada usia 20 tahun dgn harapan agar yin dan yang- nya sempurna. Karena bersetubuhlah maka mengandung,setelah mengandung lalu melahirkan, setelah melahirkan lalu mengasuhnya hingga dewasa. generasi kemudian tdk dapat menaatinya. Pria blm genap berusia 16 tahun dan wanita belum genap berusia 14 tahun, sedari awal sdh melakukan kebiasaan duniawi. Maka di tempat yg belum sempurna pada lima organ, kemudian muncul penyakit aneh. Itu karena banyak melahirkan anak namun tdk mendidiknya, sehingga banyak rakyat yg mati muda.

Gu mengatakan : benar bahwa sdkt nafsu byk melahirkan anak, org tingkat menengah menunggu setelah haid wanita bersih baru mulai menjalankan, atau pada malam bulan purnama tanpa angin dan hujan juga boleh, sedangkan pada hari biasa tdk menghampiri tubuh wanita. Barangkali pisah kamar atau pisah ranjang atau pisah selimut, jgn hanya mudah membuahkan anak, diri sendiri juga dijaga. Jika org tingkat bawah, tdk mempedulikan waktu dan hari, atau 3 - 5 hari sekali, org ini pasti akan mengalami cedera dalam. Selain itu ada org yg lbh rendah lagi, setiap malam sekali, atau 2 kali dalam 1 malam, dgn begitu sama halnya dgn mengantar nyawa, mani nya pasti akan seencer air, tdk lama kemudian akan terkena penyakit mendadak lalu mati.

Yang Arya mengatakan : ada beberapa waktu tdk boleh menjalankan hal persetubuhan, yaitu :
1. Setiap tanggal 1 dan 15 penanggalan lunar
2. Dini hari jam 5 di mana hawa yang  baru terbentuk dalam tubuh sehingga melakukan satu kali sama artinya dgn melakukan ratusan kali.
3. Pada saat tubuh sedang terserang penyakit.
4. Setelah mabuk dan kenyang
5. Naik kapal dan berjalan (dalam 2 - 3 hari)
6. Angin ribut dan hujan deras
7. Sangat panas dan sangat dingin
8. Gerhana matahari dan gerhana bulan
9. Stlh dewa enjalankan peti mati
10. Menjalankan puasa dan bersembahyang
11. Di bawah 3 cahaya, yaitu cahaya matahari, bulan, dan bintang
12. Pada hari Geng Shen, hari Jia Zi, hari ulang tahun sendiri, setiap bulan tanggal 28 (manusia dan dewa sedang berada dalam kondisi negatif)

Dokter mengatakan: setelah pria dan wanita melakukan persetubuhan dan emisi pada malam hari di anjurkan tdk minum air dingin, tdk boleh mencicipi segala makanan dingin, tdk boleh minum obat penghilang demam, jika harus mengkonsumsi obat utk menyembuhkan penyakit, maka mesti menjelaskan pada dokter. Bagi wanita hamil, tdk boleh seluruhnya mengandalkan memeriksa nadi, barulah tdk akan terjadi kekeliruan.  Pada musim panas tdk boleh menghasratkan hal dingin, pada musim dingin tdk boleh terkena angin dan hujan, jika melanggarnya, pasti mengalami indikasi negatif. Laki laki mengalami penyusutan alat kelamin, perempuan mengalami penyusutan payudara, keempat anggota badan dingin.

Asas asas pengendalian nafsu dan penjagaan diri mengatakan :
- Standar pada usia 20-an tahun adalah 7 hari sekali
- Standar pada usia 30-an tahun adalah 14 hari sekali
- Standar pada usia 40-an tahun adalah 28 hari sekali
- Standar pada usia 50-an tahun adalah 45 hari sekali
- Pada usia 60 tahun tian-gui sdh berhenti.
(Bagi laki laki tian-gui datang pada 2x8 yakni usia 16 tahun, tian-gui  berhenti pada 8x8 yakni usia 64 tahun. Bagi perempuan tian-gui datang pada 2x7 yakni usia 14 tahun, tian-gui berhenti pada 7x7 yakni usia 49 tahun. Tian-gui  adalahtian yi shen sui , laki laki adalah sperma, perempuan adalah darah.)

Yan Guang-zhong mengatakan : niat birahi anak muda, tiada tempat yg tdk dikunjungi, sebagai contoh menikmati makanan, bila semakin dituruti akan semakin liar, bila kita berusaha mengendalikannya, maka akan jadi hambar dan sirna, ada lagi kata kata sesat yg mendorong nafsunya seperti yg namanya mata keranjang adalah hal tidak dapat tidak di lakukan oleh org yg bukan pahlawan. Pelarian burung puyuh yg berkicau mencari pasangan, ketenangan rubah mencari pesona, kedua duanya bkn sifat kebijaksanaannya, berbuat sekehendak hati serta tdk sopan, maka apa bedanya dgn binatang, jika berusia muda dan berbakat sekalipun, memungut untung secara tdk sah dari keluarga baik baik, maka akan mengalami musibah pembunuhan yg menakutkan, mengandalkan materi utk main pelacur dan berkeluyuran, maka akan merugikan keluarga dan diserang penyakit ganas yg mencemaskan.

Buddha Hidup Lian Sheng mengatakan : tubuh seorg manusia bkn terbuat dari intan, juga bkn mesin, melainkan terbentuk dari sperma dan darah ayah dan ibu, hanya berupa tubuh yg terdiri dari darah dan daging. Manusia kini dgn semangat yg terbatas di hamburkan tanpa batas, mana ada yg tdk mengalami sperma rapuh dan prana berhenti. Umpamanya seperti sebatang pohon besar, 4-5 org tukang kayu, setiap org menebang 1 kali dgn kapak setiap hari. Tdk sampai beberapa hari, karena cairan getah sdh kering, maka pohon besar pun telah roboh.

Pelanggaran yg di lakukan oleh Chen Ping :
1. Menginap di rumah pelacur
2. Menyalahi status/kedudukan
3. Menyalahi guntur dan hujan
4. Menyalahi kehormatan dan integritas
5. Melakukan perzinahan
Boleh dikatakan segala bencana asusila semuanya di langgar.

Chen Ping tentu harus mengalami penyusutan alat kelamin.

Aduh ! Apalah usia manusia, ratusan tahun hanya sekejap. Alangkah byknya manusia sekarang yg tdk menjaga kehormatan dan integritas, tdk menghargai hidup !

Setelah Chen Ping menikmati seks bebas, telah mengalami penyakit tersembunyi penyusutan alat kelamin. Setelah kepanikan, ketakutan, perontaan, dan kegelisahan Chen Ping yg mencari pengobatan ke mana mana berlalu, Chen Ping berubah menjadi sehampar kegelapan. Di dalam dunia yg mati dan sunyi, di tertawakan oleh org org bahwa tdk berdaya seks. Hidup seperti ini sama dgn pohon besar yg telah roboh, telah mati, tidak ada lagi kegairahan, namun, org spt Chen Ping ini harus merenungkan sendiri ! Begitu byk wanita trs menerus menebang siang dan malam, ini adalah sebuah nasib yg sdh di takdirkan !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar