Selasa, 15 Juli 2014

Setan Gantung Diri.

               Pada suatu pagi dini hari, dalam samadhi saya melihat sebuah fenomena.
Dilangit kelabu yg di selimuti kabut tebal, terdapat sesosok bayang hitam. Bayang hitam itu tiba-tiba menyambar ke arah saya.

                Reaksi spontan dari saya , segera membentuk Mudra ‘Empat Bujur Lima Lintang’  , yakni lima jari kiri melintang dan empat jari membujur, mendorong ke depan.
Bayang hitam tsb begitu terkena doronganku, langsung  terpelanting. Jaringan sinar yg terpancar dari mudra saya sangat rapat, dan langsung menyelubungi bayang hitam itu.

                Bayang hitam itu melontarkan suara, “Jangan menyelubungi saya, jangan mengusir saya, saya tidak sudi meninggalkan tempat ini.”  Suara perempuan yg masih muda.
                Saya melepas mudradan mengamati dengan seksama, ternyata sesosok perempuan usia muda yg berparas cantik dan berambut panjang. Sayangnya kedua matanya melotot, lidahnya menjulur keluar, merupakan sosok ‘Setan Gantung Diri’.

                Setan itu segera kabur setelah saya  melepas mudra. Usai Samadhi, saya pun segera melupakan kejadian tsb.


                          *                  *                     *



                Pada petang hari itu, Vihara Vajragarbha Seattle kedatangan tiga orang . Mereka datang dari California, Amerika, yakni seorang siswi yg masih muda bernama Elinda yg di dampingi oleh ibunya dan bibinya.
                Paras muka Elinda cantik jelita, tubuhnya semampai, sayangnya sorotan sepasang matanya teringa-inga, dan wajahnya tanpa ekspresi.
                Sang ibu memberitahu kepada saya, “Menurut pihak sekolah, bahwa Elinda terdapat kelainan jiwa, tidak bicara, menangis terus, tingkah lakunya aneh. Orang tuanya di minta membawanya ke dokter. Setelah di periksa oleh dokter, ternyata Elinda mengidap penyakit depresi dan insomnia, Lalu ia di beri obat tidur, obat penenang ....”

                Saya mengamati dengan mata dewa,terdapat sesosok bayang hitam di ulu hatinya. Saya terpikir ‘Setan Gantung Diri.’


                Aha, rupanya demikian.
                Sang bibi berkata, “Setelah satu tahun di obati oleh dokter, tidak sembuh, malahan tambah parah, setiap hari menangis terus, jantungnya terasa sakit. Selain menangis, ia tampak seperti seonggok kayu, tidak memperlihatkan sedikit ekspresi pun. Sering memperlihatkan keinginan bunuh diri. Apakah kami harus memasukannya ke rumah sakit jiwa ?”

                Saya berkata, “Dia ini kerasukan, di rasuki setan!”

                Tatkala itu Sang Ibu berkata, “Ia tinggal di asrama sekolah. Di kamar itu, pernah kejadian seorang murid mati gantung diri.”
                Saya memanggut-manggutkan kepala.
                Akhirnya saya saya menjadi paham atas fenomenayg terlihat dalam samadhi di pagi dini hari.


                              *                        *                     *


                Saya membawa Elinda ke baktisala utama Vihara Vajragarbha Seattle,dan berdiri di depan Buddha. Para bhiksu berkerumun menyaksikan di samping.
Kedua tangan saya dengan cepat menepuk punggung Elinda, sambil berseru, “Hum ! Hum ! Hum !”


                Tangan saya baru berhenti menepuk setelah melihat sebuah bayang gelap terjatuh keluar.
Bayang gelap itu memang benar adalah Setan Gantung Diri itu. Begitu terjatuh keluar langsung saja menyambar ke arah saya. Saya membentuk Mudra Sumur Vajra, mengurung Setan Gantung Diri itu ke dalam ‘sumur’.

                Setan Gantung Diri itu berteriak, “Saya mau bebas, jangan mengekang saya.”
                Saya tidak mempedulikannya.
                Kemudian saya memasukan Setan Gantung Diri itu ke dalam lengan bajuku, memberikan tiga lembar kertas mantra bertulisan ‘SHANG’ kepada Elinda untuk di minum.

                                *                *                 *



                Elinda di dampingi oleh ibunya serta bibinya kembali ke Caifornia. Belakangan terdengar sebuah berita bahwa Elinda sudah kembali ke sekolah, sudah tidak insomnia, tidak sakit, dan tidak menangis.

                Semuanya kembali normal, penyakit depresinya pun telah sembuh total !





-end-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar