Senin, 14 Juli 2014

Memahami Kedatangan dan Kepergian Diri Sendiri

Seorang bhiksu bertanya pada saya, "Mahaguru Lu, sebenarnya saya berasal dari mana?"

Saya menjawab, "Dari rahim ibu."

Bhiksu berkata, "Saya bukan tanya itu, melainkan asal mula saya, berasal dari mana?"

Saya tanya, "Apa itu asal mula?"

(Jika ia seorang bhiksu pintar, begitu saya menjawab seperti ini, ia seharusnya memahami sesuatu, sayang ia tidak paham)

Bhiksu berkata, "Asal mula itu kehidupan lampau, atau tempat asal yang sesungguhnya, saya berasal dari mana?"

Saya menjawab, "Kehidupan lampau adalah Anda yang hidup pada masa lampau, tempat asal adalah Anda yang ada pada tempat asal."

Bhiksu berkata, "Mengesalkan saya saja! Ini masih perlu ditanyakan?"

Saya jawab, "Yang kesal juga Anda!"

*

Guru Zen Shizhu, Yanfeng, Fuzhou. Ia berceramah Dharma, seorang Bhiksu Jile bertanya, "Kami semua berharap, mohon menggemuruhkan gemuruh Dharma!"

Guru Zen Shizhu menjawab, "Mengertikah kalian semua? Sanggupkah kalian semua menjalankan? Hari ini di sini, tidak beda dengan persamuan di Bukit Gijjhakuta. Bahkan alam suci para Buddha, surga dan dunia, semua demikian. Dari dulu hingga sekarang, senatiasa tidak pernah berubah."

Guru Zen Shizhu melanjutkan, "Mengapa bisa tidak berubah, pahamkah kalian kebenaran ini? Jika kalian paham, boleh berkata seperti itu, dhatu yang tidak terhingga, diri sendiri dan makhluk lain sama sekali tidak ada beda sedikit pun. Sepuluh kehidupan, dulu dan sekarang, selalu tidak meninggalkan pikiran sekarang."

Seorang bhiksu bertanya, "Persamuan di Bukit Gijjhakuta, Mahakasyapa mendengarkan sendiri, persamuan di Yanfeng, siapa pendengarnya?"

Guru Zen Shizhu menjawab, "Si penanya tidak kalah, loh!"

Bhiksu bertanya, "Bagaimana Manjushri itu?"

Guru Zen Shizhu menjawab, "Tempat asal sangat jelas."

*

Saya berkata:

Semua jawaban Guru Zen Shizhu, sangat menarik, terutama dari dulu hingga sekarang, senantiasa tidak pernah berubah. Kalimat ini adalah kebenaran pertama dari pencerahan!

Mengapa bisa sama sekali tidak berubah?

Kalimat ini harus dicerahi umat mulia, jika Anda benar-benar telah paham, Andalah orang yang mencapai pencerahan, atau, Anda masih jauh.

Persamuan Bukit Gijjhakuta.

Persamuan Yanfeng.

Persamuan Zhenfo.

Demikianlah demikianlah, begitulah begitulah. Mahakasyapa paham, saya Mahaguru Lu paham.

Apakah siswa mulia paham?

*

Mahaguru Lu pernah berkata, kehidupan lampau adalah Padmakumara, kehidupan lampau Padmakumara adalah Amitabha, kehidupan lampau Amitabha adalah Buddha Locani, kehidupan lampau Buddha Locani adalah Mahavairocana., Mahavairocana adalah Buddha bhumi ke-13.

Saya, Mahaguru Lu juga berseru:

Sayalah Buddha sejati.
Datang dari tempat datang.
Pergi ke tempat pergi.
Tidak datang dan tidak pergi.

Mengapa tidak datang dan tidak pergi? Cerahilah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar