Jumat, 26 Desember 2014

Flying Carpet of the East (episode 3)

3. Mengenal diriku




Dari kuil aku pulang bersama ibuku kembali ke apartemen tempatku tinggal. Begitu banyak yg terjadi pada hari itu sehingga aku masih memikirkannya sewaktu aku berbaring di ranjang. Aku tidak dapat tidur. Tiba tiba aku mencium wangi cendana. Aku memejamkan mataku. Di dalam kabut kabut muncullah sebuah lingkaran sinar yang berwarna keemasan. Aku merasa badanku menjadi ringan melayang layang di udara dan kemudian terbang memasuki lingkaran sinar tersebut. Terdengar suara hembusan angin. Aku merasa aku telah terbang sangat jauh; aku dapatkan diriku tiba di suatu dunia yang begitu berbeda. Entah bagaimana tetapi aku merasa tahu bahwa ini di sebut sebagai dunia Kehampaan. Ternyata ada semacam kekuatan yang menuntunku ke tempat ini. Di tempat ini aku bertemu dengan Bodhisatva Bodhisatva. Mereka membungkuk kepadaku memberi hormat, tetapi aku tidak mengenal mereka. Aku melihat bunga bunga teratai dengan berbagai warna yang ukurannya sebesar ban mobil, dan disetiap bunga teratai itu berdiri seorang anak laki laki. Setiap anak laki laki memegang di tangan sebuah bunga teratai yang berlainan warna. Dari langit aku melihat tangga tangga terjulur ke bawah dan di jaga oleh dewa dewa berbaju emas. Sebuah kabut yang sangat menakjubkan melayang layang di atas tanah.


Aku melihat sebuah istana yang di ukir dengan sangat indahnya yang memancarkan cahaya keemasan dari setiap jendelanya. Istana itu mempunyai dua pilar yang berdiri tegak menjulang tinggi mencapai awan awan. Aku mendengar sebuah suara memberitahukanku bahwa pilar yang satu melambangkan gunung Kun-Lun dan pilar yang lain melambangkan gunung Semeru. (Catatan: gunung Kun-Lun di kenal sebagai tempat suci Taoisme, sedangkan gunung Semeru di kenal sebagai tempat suci Budhisme)


Aku berjalan ke sebuah kuil megah di salah satu gunung itu. Disana berdiri seseorang dan aku mendengar sebuah suara yang berkata, "Orang itu adalah xxx. Ia adalah anda pada masa kehidupan yang lalu. Bila tidak percaya, setelah anda kembali sadar, periksalah sutra xxx di halaman xxx. Disana tercantum nama anda dalam kelahiran yang lalu. Asal usul anda ini merupakan suatu rahasia alam semesta. Jangan terbocorkan." Aku mengiyakan. Karena itu para pembaca harap memaafkan aku karena tidak dapat membocorkan nama dari kelahiranku yang lalu.



Aku terus melawat ke banyak tempat lainnya. Aku melihat dan mendengar hal hal yang tidak pernah kulihat dan kudengar sebelumnya.


Ketika aku terbangun, saat itu sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Aku segera pergi ke toko buku Jui-Cheng di Tai-Chung yang mengkhususkan diri menjual buku buku Budhisme dan Taoisme. Aku menemukan sutra yang disebut di dalam perjalan astralku itu dan membuka halaman yang telah diberitahukan kepadaku. Sungguh tercengang aku mendapatkan bahwa di halaman yang di maksud itu betul betul tercantum nama orang yang telah di ceritakan kepadaku oleh suara yang tak berwujud itu! Aku terpesona dan dipenuhi dengan perasaan suka maupun haru secara bersamaan. Sekarang aku sadar betapa reinkarnasi itu betul betul ada. Bagaimana mungkin aku dapat menyangkal pengalaman pengalaman yang terjadi pada diriku kemarin pada pagi hari maupun malam harinya. Pengalaman pengalaman itu begitu aneh tapi begitu nyata.



Aku berpikir, "Bila aku tidak melatih diri dalam kehidupan yang sekarang ini, lalu kapan lagi aku mulai?" Sebelum meninggalkan toko buku itu, aku memborong banyak sutra sutra (kitab suci) Budhisme maupun Taoisme. Pada saat itu aku tidak mengetahui perbedaan diantara keduanya.


Semenjak pengalaman perjalanan astral ini, aku merindukan untuk mengalaminya lagi, meskipun hanya untuk 10 menit saja.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar